Bagaimana Cara Menjadi Penulis Novel?

dhalilshahab.blogspot.co.id 18:48:00 Add Comment
Apakah Anda ingin tahu tentang Bagaimana Cara Menjadi Penulis Novel?
Ya, keingintahuan Anda itu juga sama dengan banyak orang yang menanyakan di milis-milis penulisan di internet. Mereka bertanya, “Bagaimana sih cara menjadi penulis novel?”  Ada pula yang meminta tips atau panduannya kepada saya.
Karena banyaknya pertanyaan itu, saya menulis postingan ini untuk membantu Anda mengetahui bagaimana cara menjadi penulis novel.
Saya katakan pada Anda bahwa untuk menjadi seorang penulis novel, “Anda harus memulai dari apa yang Anda suka.”.

Berikut ini adalah dua tahap memulai menjadi penulis novel yang berawal dari sebuah kesukaan:
SATU
Menulis dengan topik yang paling Anda sukai. Tulislah hal-hal yang paling dekat dengan diri Anda. Ini akan membuat Anda lebih lancar dan cepat menulis novel, sebab Anda SANGAT menguasai hal-hal yang sedang Anda bahas.
“Bagaimana caranya?”
Mulailah menulis secara spontan. Secara bebas. Lupakan semua teori. Lupakan semua aturan bahasa. Lupakan semua titik koma. Yang penting, mulailah menulis secara spontan, secara bebas.
“Lho, kok sembarangan sekali. Bukankan untuk menulis itu ada teorinya? Ada panduannya? Ada pedomannya? Ada rumusnya?”
Ya, tentu saja. Karena itu, lanjutkan pada cara membuat novel berikut ini.
DUA
Menulis ulang karya novel yang Anda sukai. Ya, dengan menulis ulang novel yang Anda suka akan mempercepat proses pembelajaran Anda. Dari pada banyak tanya sana-sini, maka lebih efektif jika Anda belajar sendiri langsung pada gurunya. Ya, belajarlah cara menulis novel dari novel itu sendiri. Tulis ulang novel yang Anda suka. Misalnya Anda suka membaca novel “Laskar Pelangi” dan Anda tertarik untuk bisa menulis novel best seller seperti itu. Maka tulis ulang novel itu. Tidak harus semua bagian, cukup pada bab atau paragraf yang Anda suka saja.
Menulis ulang novel karya orang lain itu seperti kita membongkar pasang sesuatu, membongkar baju dan menjahitnya kembali misalnya. Dengan membongkar pasang baju, orang akan cepat belajar bagaimana cara menggunting pola baju, orang akan tahu bagaimana cara menjahit yang bagus, dan lain-lain.
Apakah Anda sepakat dengan ini?
Yups, begitu juga dengan menulis ulang karya orang lain, Anda akan dibawa menyerap lebih banyak ilmu dan panduan menulis novel  yang menakjubkan. Anda akan tiba-tiba tahu bagaimana cara memulai menulis pembukaan novel atau kalimat pembuka. Anda akan tahu bagaimana cara menulis alur novel. Anda akan tahu cara membuat plot yang menarik. Anda akan digiring untuk menguraikan kata-kata dengan deskripsi yang indah.
Bahkan Anda juga akan belajar bagaimana cara meletakkan titik-koma, tanda seru dan tanda tanya, tanda kutip dan tanda lainnya. Anda juga akan belajar bagaimana membuat kalimat dan paragraf, menyambung paragraf satu ke yang berikutnya, membuat paragraf menjadi bab dan seterusnya.
Ya, Anda akan langsung belajar bagaimana cara mudah menulis sebuah novel. Anda akan merasakan “darah menulis” mengalir dalam jiwa Anda. Lambat tapi pasti…
Namun untuk menjadi seorang penulis novel profesional, dua tahap diatas tentu belumlah memadai. Anda harus lebih banyak berlatih cara menulis novel yang baik dan benar. Anda juga harus “berguru” kepada orang dan bacaan. Dan Anda harus melakukannya terus-menerus tanpa henti sampai novel Anda terbit dan dinikmati pembaca.
Yups, demikian dua langkah Menjadi Seorang Penulis Novel saya tulis. Saya doakan siapa saja yang membaca tulisan ini benar-benar menjadi penulis novel profesional. Amin
NB: Menulis ulang novel orang lain bukan berarti Anda menjiplak karya orang lain. Karya itu tetapah menjadi karya penulis. Anda hanya belajar mengetahui seluk beluk cara menulis novel saja.

15 Tips Menjadi Penulis Handal

dhalilshahab.blogspot.co.id 18:42:00 Add Comment
Latihan menulis adalah cara yang sangat bagus untuk meningkatkan keterampilan menulis dan melahirkan ide-ide baru untuk karya tulisan yang akan datang. Latihan itu juga dapat memberi Anda sebuah pandangan baru akan proyek tulisan yang kini sedang Anda geluti. Salah satu manfaat melakukan latihan menulis secara pribadi adalah Anda dapat membebaskan diri Anda dari rasa takut dan perfeksionisme. Untuk menjadi penulis, adalah penting untuk sesekali menulis tanpa beban memenuhi standar publikasi. Jangan takut tidak sempurna. Itulah gunanya latihan. Apa yang Anda tulis saat Anda berlatih menulis mungkin bukanlah karya terbaik Anda, namun itu akan melatih Anda untuk menulis dengan baik saat Anda harus menghasilkan karya tulisan yang terbaik.

1. Pilih sepuluh orang yang Anda kenal dan deskripsikan setiap orang itu dalam satu kalimat.
2. Rekam acara bincang-bincang di radio dengan durasi lima menit. Tulis dialognya dan tambahkan deskripsi naratif untuk pembicara yang ada di rekaman, beserta sikapnya, seolah-olah Anda sedang mengatur adegan drama.
3. Tulis biografi Anda sendiri sepanjang lima ratus kata.
4. Tulis surat kematian Anda sendiri. Buat daftar semua prestasi yang telah Anda capai. Tulislah seakan-akan Anda mati hari ini, atau lima puluh tahun (atau lebih) kemudian.
5. Deskripsikan kamar Anda dengan tiga ratus kata.




6. Tulis wawancara fiksi dengan Anda sendiri, teman Anda, selebritis, atau karakter khayalan. Tulis wawancara itu dalam gaya tulisan majalah atau publikasi yang benar (atau salah), seperti Time, People, Rolling Stone, Cosmopolitan, Seventeen, atau Maxim.
7. Pilih koran atau tabloid supermarket. Pilih artikel yang menurut Anda menarik dan gunakan artikel itu sebagai dasar untuk menulis sebuah cerita.
8. Tulis buku harian seorang karakter khayalan.
9. Cari sebuah paragraf dari buku — buku favorit atau bukan — dan tulis kembali isi paragraf itu dalam gaya tulisan yang berbeda, seperti noir, roman gothik, fiksi picisan, atau cerita horor.
10. Pilih seorang penulis, yang Anda sukai meski bukanlah favorit Anda, dan buat daftar berisi hal-hal yang Anda suka dari cara penulis itu menulis. Ingatlah terlebih dahulu tulisan penulis itu tanpa membaca ulang tulisannya. Setelah Anda selesai membuat daftar itu, baca kembali tulisan penulis itu dan periksa apakah Anda melewatkan sesuatu hal atau apakah yang Anda daftar tidak benar. Analisa elemen-elemen apa yang ada dalam gaya tulisan penulis, yang dapat Anda terapkan pada tulisan Anda sendiri. Serta elemen-elemen apa yang sebaiknya tidak atau tidak bisa Anda terapkan. Ingatlah bahwa gaya tulisan Anda berbeda dari tulisan orang lain. Anda sebaiknya hanya berpikir bagaimana Anda dapat membuat gaya tulisan Anda menjadi lebih baik. Jangan pernah menirukan gaya tulisan orang lain dalam satu atau lebih latihan menulis.
11. Cari karya tulisan yang pernah Anda tulis menggunakan orang pertama, dan tuliskan kembali dengan orang ketiga, atau vice-versa. Anda juga dapat melatih diri dengan mengganti keterangan waktu, narator, dan elemen-elemen lain. Jangan melakukan latihan ini pada satu buku penuh. Lakukan latihan ini pada karya tulisan yang lebih pendek. Sekalinya Anda sudah memakai suatu gaya tulisan, jangan pernah berganti lagi atau Anda hanya akan menghabiskan waktu untuk menulis ulang, bukan menulis.
12. Cobalah untuk mengingat kenangan masa kecil Anda. Tulis semua yang dapat Anda ingat. Tulis ingatan-ingatan itu sebagai suatu adegan. Anda dapat melakukan itu dengan perspektif Anda sekarang atau perspektif Anda saat masih kecil dulu.
13. Ingat perdebatan yang pernah Anda alami dengan orang lain. Tulis perdebatan itu dari sudut pandang orang dengan siapa Anda berdebat. Ingat bahwa intinya adalah melihat perdebatan itu dari sudut pandang orang lain, bukan sudut pandang Anda. Ini adalah latihan menulis pemikiran orang lain, bukan untuk membuktikan Anda salah atau benar.
14. Deskripsikan suatu tempat dengan dua ratus kata. Anda dapat menggunakan semua indra yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu, tapi jangan gunakan indra penglihatan. Anda dapat mendeskripsikan rasa, suara, suasana, bahkan bau sesuatu. Cobalah untuk menulis dengan cara seperti itu sehingga pembaca benar-benar dapat membayangkan suatu tempat sampai dengan detail-detailnya.
15. Duduklah di rumah makan atau tempat ramai, kemudian tulis penggalan-penggalan percakapan yang Anda dengar. Dengarkan orang-orang yang ada di sekitar Anda — bagaimana mereka berbicara dan kata-kata apa yang mereka gunakan. Sekalinya Anda telah melakukan hal ini, Anda dapat berlatih untuk menyelesaikan percakapan mereka. Tulis apa yang akan terjadi selanjutnya pada percakapan itu menurut versi Anda. Sesuaikan gaya bahasanya.

Cara Sederhana Menjadi Penulis Hebat

dhalilshahab.blogspot.co.id 05:59:00 1 Comment
Cara Sederhana Menjadi Penulis Hebat
Entah perasaan saya saja atau gimana, rasanya akhir-akhir ini profesi sebagai penulis atau blogger menjadi sebuah pilihan karir yang ‘kece’. Berbeda dengan dulu, banyak orang yang bilang bahwa menjadi penulis tidak memiliki masa depan yang jelas. Bayarannya sedikit, dan tidak mungkin menjadi kaya raya.
Sebenarnya tergantung tujuannya sih. Menurut saya, orang yang menulis karena ingin kaya akan sangat rentan kehilangan semangat. Namun, orang yang memang menulis dari hati, ingin berbagi manfaat dan karya, justru akan menghasilkan materi luar biasa yang tidak terduga.
Dalam sebuah seminar kepenulisan, saya pernah ditanya oleh peserta. Apa sih yang membedakan seorang penulis hebat dengan penulis yang biasa-biasa saja? Berikut ini akan saya berikan dua cara sederhana untuk menjadi penulis luar biasa yang saya dapatkan seorang penulis hebat.

Saya mengutip sebuah kalimat dari Stephen King, “If you want to be a writer, you must do two things above all others: read a lot and write a lot.”
Saya sependapat dengan kalimat di atas. Jika kita ingin menjadi penulis, maka lakukanlah dua hal: banyak membaca serta banyak menulis. Banyak dari kita yang ingin menjadi penulis, namun malas membaca, apalagi menulis.
Memang benar ada teknik lain agar kita bisa menjadi seorang penulis hebat, namun dua hal di atas adalah teknik yang paling mendasar. Pertama, banyak membaca. Seorang penulis hebat umumnya adalah seorang yang sangat rakus membaca. Saya terinspirasi dari salah satu guru saya, Pak Sapto Waluyo. Beliau adalah seorang jurnalis dan penulis produktif. Hebatnya lagi beliau selalu tahu apa yang saya tanyakan dan nyambung dengan segala topik diskusi. Baik yang sedang hangat ataupun isu-isu lama. Banyak membaca memperkaya wawasan dan sangat membantu untuk menjadi penulis yang hebat.
Selanjutnya adalah banyak menulis! Ya, tuliskanlah apapun yang terlintas di kepala kita. Saran saya, untuk tahap awal tuliskanlah dulu apa adanya. Tidak perlu pusing memikirkan editing atau tata bahasa, apalagi EYD. Paling penting adalah bagaimana kita bisa mengkomunikasikan gagasan kita melalui tulisan tersebut. Terus berlatih dan berlatih. Sebaiknya alokasikan waktu khusus untuk menulis setiap hari, entah itu di atas kertas, menulis diary, blogging, atau mengirimkan artikel ke media massa.
Saya sendiri saat ini selalu mengagendakan untuk membeli buku atau membaca 3 buku baru selain buku kuliah dan mengalokasikan waktu 2 jam per hari untuk membaca. Menurut saya itu pun masih kurang karena saya sadar semakin saya membaca, semakin banyak hal yang saya tidak tahu. Apalagi jika sudah menggunakan media internet di mana informasi dan wawasan sedemikian berlimpah! Saya juga membiasakan menulis setiap hari di blog ini, bahkan walaupun hari libur sekalipun.
Alhamdulillah walaupun belum jadi penulis sukses, namun saya senang dengan berbagai respon terhadap tulisan-tulisan saya baik yang ada di blog ini ataupun di media massa. Berawal dari tulisan saya yang random dan benar-benar antah-berantah, sekarang tulisan saya justru sangat dinikmati oleh pembaca. Banyak yang mengirimkan email ucapan terima kasih karena terinspirasi oleh tulisan saya. Saya pun semakin terlecut untuk terus belajar menghasilkan karya-karya tulisan yang lebih baik lagi ke depannya.

Cara Sukses Menjadi Penulis Muda For Raditya Dika

dhalilshahab.blogspot.co.id 05:28:00 2 Comments

“Bagaimana saya bisa menulis cerita lucu, sedangkan saya sendiri jarang mengalami kejadian lucu?” itulah kira-kira kalimat awal yang dilontarkan oleh Raditya Dika ketika memulai pembicaraannya di acara seminar cara sukses menjadi penulis muda (14/06). Pertanyaan tersebut pernah dilontarkan oleh salah seorang penggemarnya. Pertanyaan yang mungkin mewakili ratusan anak muda di Auditorium Arifin paniggoro, Universitas Al Azhar indonesia pada siang hari itu.
Pria yang memiliki panggilan Radit ini melanjutakan, menulis cerita lucu bukan berarti harus mengalami kejadian lucu. apa yang ditulisnya adalah hal-hal yang sebenarnya terlihat sederhana, namun disampaikan dengan bahasa humor. kuncinya adalah bagaimana membentuk sudut pandang melalui gaya bahasa disetiap cerita. Bahasa akan mengubah sudut pandang pembaca, sehingga akan terbawa ke dalam atmosfer komedi yang dibentuk dalam cerita. Komedi dibedakan menjadi dua yakni Observasional dan Situasional. Komedi Observasional mencakup hal-hal yang memang sudah ada disekeliling kita, namun belum akan menjadi komedi hingga kita bisa mengeksplorasinya. sedangkan komedi Situasional adalah hal-hal yang terjadi spontan.
Pada kesempatan itu dirinya juga bercerita bahwa kebiasaan menulisnya telah dimulai dari kelas 4 SD dengan menulis diary. Menulis bukanlah kemampuan yang bisa diperoleh secara instan melainkan berupa suatu rutinitas sehingga pada saatnya nanti kita akan menemukan karakter sebagai penulis.
Penulis yang baik menurutnya adalah penulis yang memiliki karakter dan keunikan sehingga tidak bisa tergantikan. Salah satu yang menjadi karakter adalah gaya menulis. Radit mengakui bahwa komedi adalah genre yang menentukan gaya menulisnya. kambing jantan sebagai debut buku pertamanya, merupakan tulisan di blog yang berisikan cerita sehari-hari yang penuh unsur komedi.
Selama kurang lebih dua jam Radit mengisi acara seminar dibumbuhi humor segarnya. Acara yang diselenggarakan oleh senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (UAI) ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang kreativitas dalam penulisan popular, motivasi, memberikan inspirasi, berbagi pengalaman, dan memberikan edukasi dalam hal menulis dengan cara yang berbeda, dengan mendatangkan penulis muda berbakat yang telah sukses, Raditya Dika. Nesya, ketua penyelenggara yang kami temui hari itu berharap acara ini bisa memberikan motivasi agar lahir penulis muda berbakat dari UAI. Menurut Pichie, mahasiswa Biologi, dirinya merasa terhibur dan bersemangat untuk memulai rutinitas menulis.

Sepuluh Tips Menjadi Penulis Sukses

dhalilshahab.blogspot.co.id 05:09:00 3 Comments
Sepuluh Tips Menjadi Penulis Sukses
Untuk bisa menulis dengan baik, Anda perlu berlatih sebanyak dan sesering mungkin. Anda bisa menulis di blog pribadi atau di buku harian. Yang penting lakukan hal itu dengan tekun dan konsisten.

Berikut ini sepuluh tips penting yang bisa saya sarankan:

• Menulis dengan ringkas, padat dan sekaligus menarik. Semakin sering Anda menulis, semakin terampil Anda menggunakan kata atau kalimat yang relevan saja. Tidak ada kata-kata yang tersaji tanpa arti. Satu kata akan menambah makna tulisan Anda. Ini bukan sekedar menambah jumlah halaman.

• Menulis sebaiknya tidak dilakukan sambil mengedit. Itu dua tahap yang sebaiknya dilakukan terpisah.

• Bagilah tulisan dalam beberapa paragraf pendek. Idealnya, satu paragraf itu mengungkapkan satu ide pikiran. Pecah-pecahlah panjang dan struktur kalimat Anda sedemikian rupa agar tidak membosankan pembaca. Kalimat-kalimat yang runtut dan tidak berbelit-belit akan memberi kenyamanan pembaca tulisan Anda.

• Menulis dengan jelas. Ini juga bisa berarti menulis dengan spesifik, tidak mengawang atau melebar tanpa relevansi dengan topik yag dibicarakan. Pembaca akan kesal setengah mati saat terjebak dengan bacaan yang tidak jelas isinya. Ingatlah bahwa pembaca tidak selalu punya banyak waktu.

Sebuah novel yang tebal, kalau isinya menarik dan mengikat minat pembaca itu jelas berbeda dengan sebuah tulisan sependek satu halaman yang menuai cercaan pembaca karena isinya yang tidak jelas bagi pembacanya.

• Pentingnya bahasa yang komunikatif. Menulislah seakan sedang berbicara – alami dan tanpa berpretensi sok tahu dengan memakai bahasa ilmiah. Ini berlaku untuk banyak ragam tulisan, baik fiksi atau non-fiksi. Perkecualian bisa dipahami apabila Anda menulis buku pelajaran atau bahan studi (textbook). Hindarilah istilah yang hanya diketahui oleh kalangan tertentu (jargon).

• Menulis dengan pesan yang kuat. Ini bisa dilakukan bila Anda mengembangkan tulisan berdasarkan ide pokok yang jelas.

• Tunjukkan pembaca Anda tentang sesuatu, bukan menceritakannya. (Show, don’t tell). Dalam tulisan non-fiksi, ini bisa dilakukan dengan menulis hal-hal secara spesifik, tidak mengambang atau abstrak. Itu sebabnya kalimat pendek, tapi menyajikan fakta lebih disarankan daripada kalimat panjang berbelit dengan pokok ide yang kabur.

Dalam tulisan fiksi, ini dilakukan dengan memberi deskripsi tentang suatu keadaan atau karakter. Contoh: "Anak kecil itu pakainnya lusuh dan compang-camping. Melihatnya membuatku teringat wajah kakek berumur 80 tahun, kulit keriput, rambutnya tipis dan pudar warnanya."

• Menulis dengan jujur. Jadilah diri sendiri. Ini akan tercermin dari cara Anda mengungkapkan pokok pikiran yang Anda yakini kebenarannya. Kejujuran yang terungkap dalam kesederhanaan menulis akan menjadi kualitas tulisan itu sendiri. Maka Anda akan terhindar dari keinginan menulis berbunga-bunga dan mengada-ada dan tidak menambah arti atau kejelasan.

• Menulis dengan bersemangat namun penuh pengendalian diri. Ini sebuah paradoks.  Bersemangat menyampaikan apa yang Anda inginkan agar diketahui pembaca. Mengendalikan diri untuk menulis semua hal yang mungkin tidak berhubungan dengan pokok pikiran.  Ini paradoks dari menulis dengan semangat tak terkendali.

• Membaca dan membaca. Anda harus berbelanja dulu sebelum bisa menjual barang bagus. Ini hanya ungkapan bahwa agar bisa menulis bagus, kita perlu membaca buku-buku bermutu sebagai perluasan wawasan dan kemampuan apresiasi tentang tulisan yang bagus itu.

Demikian, selamat menulis dan semoga Anda menjadi penulis berhasil.
sumber : Indria Salim

Inilah Orang Yang Tidak Akan Pernah Sukses Menjadi Penulis

dhalilshahab.blogspot.co.id 05:07:00 Add Comment
Inilah Orang Yang Tidak Akan Pernah Sukses Menjadi Penulis
Ehm, ada loh orang yang tidak akan pernah sukses menjadi penulis. Walaupun diawalnya dia sudah bertekad untuk jadi penulis sukses dan telah belajar cara menulis buku dengan ikut pelatihan ini-itu.
Kok bisa yah?
Ya, bisa karena mereka tidak mau membangun kebiasaan menulis. Mereka tidak mau berlatih menulis dengan baik dan benar.
Banyak alasan yang mereka ajukan:
  • Sibuk kantor,
  • Sibuk ngurus anak,
  • Sibuk ngurus rumah,
  • Sibuk bisnis,
Mereka sibuk dengan kegiatan itu sehingga impian awal menjadi penulis hebat hilang bersama kesibukan mereka.

Sebenarnya mereka bisa sukses menulis walaupun sibuk. Mereka hanya butuh satu kunci sukses, yaitu rutinitas. Dan ini berkaitan dengan kebiasaan.
Strategi menulis dengan lancar adalah: Anda hanya dituntut untuk latihan menulis yang banyak dan sering. Semakin banyak anda menulis maka anda akan lancar menulis. Sama halnya dengan berbicara, semakin banyak dan sering anda bicara dan maka anda akan lancar berbicara.
Anda tidak harus lahir dengan bakat tapi andalah yang harus melahirkan bakat itu. Ya, anda bisa berbakat asal anda mau melakukan aksi yang masif, terus-menerus, tanpa henti dan berulang-ulang.
Sesibuk apapun pekerjaannya, anda bisa menjadi penulis sukses. Berikut adalah 5 tips singaktnya:
  1. Mau meluangkan waktu. Menulislah satu atau dua paragraf setiap hari.
  2. Siapkanlah alatnya. Sebuah buku catatan kecil dan pena yang muat disaku adalah cara terbaik untuk memulai kebiasaan menulis. Gunakan ia untuk menulis kegiatan sehari-hari anda.
  3. Tulislah sedikit. Tidak perlu banyak, tulislah kegiatan sehari-hari anda dengan menyicil. Cukup satu atau dua paragraf per hari.
  4. Tidak mudah merasa puas. Miliki keinginan untuk meningkatkan lagi jumlah paragraf itu setiap harinya. Tulislah yang agak banyak. Agar lancar, tulislah yang mudah dan yang berkesan, tidak harus yang rumit.
  5. Lakukan secara berulang-ulang. Setiap hari, minggu, bulan dan tahun.
Bila anda sudah melakukan itu, berarti anda sudah berada dijalan yang benar. Tunggu saja dalam satu atau dua bulan. Ketika anda menyingkap lembaran-lembaran tulisan anda itu. Maka anda akan keget dengan apa yang telah anda laukukan. Ternyata anda telah menulis banyak hal. File anda sudah menumpuk.
Dan lalu anda bertanya, dari mana datangnya semua itu? Jawabannya adalah dari kebiasaan anda mengulang-ulang apa yang anda minati, setiap hari.
Mari kita tumbuhkan kebiasaan menulis kita setiap hari agar bisa menjadi penulis hebat. Tulislah apa yang berkesan dalam hidup. Mulailah dari yang sedikit; dari yang kecil; dari yang mudah.

Cara Menjadi Penulis Untuk Pemula

dhalilshahab.blogspot.co.id 05:04:00 Add Comment
Cara Menjadi Penulis Untuk Pemula

 

Banyak yang bertanya, bagaimana sih cara menjadi penulis?

Saya ini seorang pemula.. apakah saya bisa menjadi seorang penulis?
Saya ini sepertinya tidak berbakat menulis, apakah bisa untuk menjadi penulis?
Jawabannya tentu saja bisa.
Bagaimana cara agar bisa menjadi seorang penulis?
Jawabannya tidak lain tidak bukan adalah dengan mulai menulis. Pokoknya ya kalau mau jadi penulis harus mulai menulis.
Menulis apa? Saya gak punya ide?

Mari Mulai dengan Sebuah Ide

Agar bisa mulai menulis kita butuh yang namanya ide. Maka dari itu ketika Anda ingin menjadi penulis, maka mulailah mencari ide.

Bagaimana mencari ide?
Ide bisa kita dapatkan dari kegiatan-kegiatan yang menambah wawasan kita. Misalnya dengan
  • membaca.
  • ikut seminar.
  • menonton tv.
  • dan banyak lagi.
Khusus untuk membaca, seorang penulis yang baik adalah seorang pembaca yang baik juga. Kegiatan menulis tidak akan pernah terpisah dari kegiatan membaca. Maka dari itu kalau mau punya banyak ide menulis, ya banyak-banyaklah membaca.
Apa yang dibaca? Bisa apa saja… majalah, koran, buku, pokoknya apa saja yang bisa dibaca.
Selain dari membaca, ide juga bisa datang dari kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar kita. Namun bagi saya pribadi, kegiatan membaca adalah kegiatan mencari ide yang paling gampang dan praktis untuk dilakukan.
Ketika Anda kekurangan ide Anda bisa saja membaca sejumlah portal informasi di internet, seperti misalnya membaca Kompas.com, Google Book, dan lain sebagainya.

Apa yang Harus Dilakukan Kalau Sudah Dapat Ide?

Kalau sudah dapat ide, maka tentu selanjutnya adalah Anda mulai mengeksekusi ide tersebut menjadi sebuah tulisan.
Bagaimana cara mengubah ide jadi tulisan? Cara paling praktis adalah dengan mulai membuat kerangka karangan.
Nah dari kerangka karangan itulah kelak kita bisa membayangkan/mengetahui seperti apa sih tulisan kita nantinya.
Teknik dan cara membuat kerangka karangan akan kita bahas di artikel selanjutnya. :)

Menanamkan Kebiasaan Menulis

Pada intinya seseorang akan jago menulis ketika ia punya kebiasaan menulis.
Kebiasaan artinya setiap hari orang tersebut terus berlatih menulis. Semakin sering kita berlatih semakin terbiasa kita. Tak heran orang yang setiap hari kerjanya nulis, akan semakin mudah ketika disuruh membuat tulisan.
Jika ingin jago menulis maka lakukanlah hal berikut.
  1. Buatlah komitmen untuk terus menulis setiap hari. Komitmen akan membuat Anda bisa lebih disiplin.
  2. Rajin-rajinlah membaca. Semakin banyak yang Anda baca, Anda bisa semakin kaya dengan ide segar.
  3. Jangan takut dan minder dengan kualitas tulisan Anda. Pokoknya terus berlatih.

 


 

Motivasi Menulis Buku

dhalilshahab.blogspot.co.id 04:57:00 Add Comment
Motivasi Menulis Buku





Hai, kawan...

Dengan Dhalil Shahab

Kali ini, saya ingin berbagi pengalaman betapa kegiatan menulis itu tidak sesulit yang kita bayangkan...

Anda tidak memerlukan keahlian menulis secara khusus apalagi harus lahir dari keturunan penulis. Kita juga tidak butuh keahlian yang terlalu mendalam. Karena bila hanya untuk menulis kita harus belajar bertahun-tahun atau malah ngambil S.2 Sastra Indonesia, justru akan menyulitkan dan membuat seakan pekerjaan menulis adalah pekerjaan yang sangat sukar.

Padahal menulis itu sama dengan kita berbicara sehari-hari. Betapa banyak cerita dan obrolan yang telah kita bicarakan kepada orang lain seumur hidup. Dan itu adalah bahan menulis yang menarik.

Banyaknya keluhan orang akan sulitnya menulis buku lebih dikarenakan adanya keharusan untuk patuh pada aturan ini dan itu. Patuh kepada tata bahasa, EYD, dan lain-lain.

Padahal waktu kita bercerita atau ngobrol, kita tidak pernah memperhatikan tata bahasa atau EYD. Bahasa daerah pun jadi, betul ga?

Kalau kita mengharuskan diri kita bercerita atau ngobrol dengan banyak aturan tata bahasa, alangkah kakunya pergaulan kita. Berapa banyak obrolan yang harus kita edit dengan berkata, “Maaf salah...”.

Bila kita harus memperhatikan tata bahasa atau EYD dalam berbicara, alangkah sulitnya berbicara itu. Dan betapa sulitnya perkembangan seorang anak waktu belajar bicara karena mereka harus sekolah atau training bicara dulu di “sekolah berbicara”...

Begitu juga dalam dunia penulisan. Menulis itu sebenarnya

mudah. Ia sama dengan berbicara...

Kesulitan dalam menulis itu lahir karena kita tidak melatih atau tidak dilatih untuk menulis dalam jumlah yang banyak.

Coba dari kecil kita dilatih untuk menulis seperti kita
berbicara.... pastilah menulis itu bukanlah suatu yang sulit...
Inilah inti menjadi penulis profesional: Menulis yang
banyak....
Percayalah pada diri anda ketika menulis seperti anda
percaya pada diri anda ketika berbicara....
Mengenai kesulitan tata bahasa.... bisa anda pelajari sambil
jalan...

Setelah anda mulai banyak menulis. Setalah anda mulai banyak membaca buku orang lain. Setelah anda mulai menyingkap pelajaran sastra dan bahasa Indonesia yang pernah anda pelajari di bangku sekolah...... maka dengan sendirinya kesulitan tata bahasa itu akan terangkat juga....

Namun anda harus memulai menulis dulu... mulai dari detik ini... bukan besok.... Anda harus memulainya sekarang dengan cara learning by doing... belajar sambil melakukan...

Kalau sudah melakukan, maka anda akan belajar.

Jangan takut salah. Justru dalam kesalahan itulah anda

akan banyak belajar...

Tetap semangat.....!!!!!



Anda Gagal Jika...

dhalilshahab.blogspot.co.id 04:50:00 Add Comment
Anda Gagal Jika...






Hai kawan...

Dengan Dhalil Shahab...

Kali ini saya akan berbagi tentang tips menjadi penulis sukses untuk anda.

Sekalipun talenta menulis mengalir dalam diri anda, anda tetap gagal jika hal-hal berikut ini masih ada dalam diri anda. Ya… ini bukan sekedar menjadi penulis dalam jangka pendek, tapi bagaimana memiliki karakter penulis sukses sejati yang tak mudah lekang oleh waktu atau mudah hilang ditelan zaman.

Simak tips berikut. Ia berisi hal-hal yang tak sepatutnya ada pada diri seorang penulis sejati.

1.    Anda tidak mencintai yang anda lakukan. Sangat menyiksa saya pikir jika seorang yang ingin menjadi penulis tidak senang menulis. Padahal ia sangat ingin sekali bisa menulis dengan baik dan benar. Ia sangat ingin melihat tulisannya terbit segera.

Anda akan sukses jika anda melakukan hal yang anda sukai. Sebab, tanpa kenal lelah dan waktu, anda akan senang melakukan yang anda kerjakan. Bila anda suka menulis, maka dari sekarang menulislah dengan rutin dan tekun. Beberapa jam dalam sehari selama satu atau dua tahun, menulislah dengan senang dan bersemangat, tidak dengan merasa berat dan menggerutu.

2.    Merasa tahu semuanya. Pada asalnya yang kita tahu amatlah sedikit. Apa yang nampak di depan mata dan apa yang mampu kita ingat hanya secuil dari pengetahuan yang maha luas. Karena itu, kita tidak boleh merasa tahu segala.

Berhenti belajar, tidak mencari pengetahuan yang mendukung tulisan adalah masalah besar bagi penulis. Sebab bagaimana bisa menebarkan pengetahuan


sementara ia sendiri tidak memilikinya. Seorang penulis harus terus membaca banyak hal dan kejadian. Ia harus belajar kepada setiap kepala dan benda. Tujuannya agar pengetahuan yang ia sebarkan bermutu tinggi dan kaya “gizi”, tidak asal tulis.

3.    Tidak tahu mengatur waktu. Pengaturan waktu amat penting dalam menyelesaikan tulisan. Kesalahan dalam mengatur waktu bisa berakibat fatal terhadap penerbitan karya tulis kita. Waktu hidup kita sebenarnya amat terbatas. Hanya 24 jam sehari untuk melakukan banyak kegiatan yang harus diselesaikan. Kita butuh pengaturan waktu yang baik dan benar untuk mengerjakan tugas-tugas harian kita, termasuk menyelesaikan target menulis harian.

4.    Tidak belajar dari kesalahan. Lumrah manusia berbuat kekeliruan. Tapi melakukan kesalahan yang sama berulang kali jelas bukan hal yang baik. Belajarlah dari kesalahan yang pernah anda buat, jauhi dari niat untuk mengulanginya.

Namun bukan berarti anda tidak boleh salah. Tingkatkan kualitas tulisan anda dengan banyak praktek dan belajar. Teruslah menulis walaupun tahu akan salah. Selama anda masih dalam tahapan belajar, maka kesalan adalah teman terbaik. Namun anda harus mengambil pelajaran darinya. Seperti perkataan Malcolm Forbes, “Failure is success if we learn from it.” Maksudnya, kesalahan adalah kesuksesan bila kita belajar darinya.

















Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?